Ketua DPRD Kotabaru, Kalimantan Selatan menyatakan keberadaan LP Kela II Kotabaru tidak menyeramkan dan dijuluki Kampus Biru, Dok/Antara |
Kotabaru (Globalasia 48 co.id)- Ketua DPRD Kotabaru, Kalimantan Selatan, Syairi Mukhlis menyebutkan saat ini keberadaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kotabaru tidak menyeramkan dan layak dijuluki “Kampus Biru” karena menjalankan berbagai program kemandirian bagi warga binaan.
Syairi pun mendukung pengelola Lapas Kelas II A Kotabaru untuk menggerakkan sejumlah program pemberdayaan warga binaan.
“Lapas tak lagi menyeramkan seperti era sebelumnya dan layak dijuluki Kampus Biru,” kata Syairi di Kotabaru, Sabtu (29/4/2023).
Syairi menjelaskan saat ini banyak perubahan yang menjadikan lapas seperti lingkungan keluarga bagi warga binaan, misalkan program anak dan bapak yang digagas Kepala Lapas Kelas II A Kotabaru.
“Kami mengapresiasi program di lapas guna peningkatan keterampilan warga binaan,” ujar dia lagi.
Ia juga siap mendukung program yang yang sudah digulirkan, seperti festival musik yang diselenggarakan guna menyemarakkan peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) ke-59.
“DPRD siap mendukung dan insya Allah nanti di anggaran perubahan kita anggarkan sesuai program Lapas Kotabaru,” terang Syairi.
Syairi mengamankan dan menyemangati para warga binaan yang sedang menjalani masa pembinaan di kampus biru untuk menempa menjadi pribadi lebih baik dan dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat ketika sudah membaur di tengah keluarga maupun masyarakat.
Syairi juga meminta Komisi III DPRD Kotabaru memasukkan anggaran perubahan alat musik untuk melengkapi peralatan musik yang dipakai para warga binaan.
Kepala Lapas Kelas II A Kotabaru, Yosef Benyamin Yembise, mengungkapkan pihaknya menggelar festival band dan bernyanyi solo bagi warga binaan sebagai rangkaian memeriahkan Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP)ke-59 yang dilaksanakan sejak 1 Maret hingga 3 Mei 2023 Mendatang.
“Ada beberapa rangkaian kegiatan di antaranya festival Band dan lomba bernyanyi solo bagi warga binaan,” terangnya.
Yosef juga mengatakan festival tersebut diikuti tujuh grup band dengan menyanyikan dua buah lagu wajib yang salah satunya merupakan ciptaan Kalapas berjudul “Kotabaru Bumi Saijaan”, sedangkan untuk lomba bernyanyi solo diikuti 12 peserta, berita dikutip dari Antara.
Selain kegiatan tersebut, warga binaan juga mengikuti kegiatan lomba “Stand Up Comedy” secara daring (online) dengan Lapas di seluruh Indonesia dan mendapatkan predikat juara dua tingkat nasional yang diwakili oleh warga binaan Lapas Kelas II Kotabaru Aulia Hadi. GA/Antara