Pemkab Asahan, Sumatera Utara tetap melanjutkan pembangunan meski ada penolakan. Dok |
Asahan (Globalasia 48 co.id)- Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, tetap melanjutkan pembangunan Menara Padang, meski mendapat penolakan oleh sejumlah elemen masyarakat dan mahasiswa daerah setempat.
Hal itu, diketahui Pemkab Ahan masih tetap melanjutkan pembangunan Menara Padang dengan dimulainya pemasangan pagar seng pembatas yang terletak di areal.perkarangan Masjid Agung H. Ahmad Bakri Kisaran.
Menyikapi tidak ada tanggapan Pemkab Asahan, atas penolakan pembangunan Menara Padang, Indra Suganda Ketua Harian DPP LIMK membidangi investigasi ketika dihubungi, Selasa (6/6/2023) lalu kru kami 6 Juni 2023 melalui telepon selular mengatakan pihaknya sangat kecewa terhadap Bupati Asahan Cq Dinas PUPR Kab.Asahan yang sama sekali tidak merespon apa yang menjadi tuntutan adik-adik mahasiswa dan juga rekan-rekan dari Aliansi Elemen Masyarakat, yang terus menyuarakan aksi unjuk rasa penolakan adanya pembangunan Menara Padang tersebut di halaman Kantor Bupati Asahan.
“Sepertinya sikap Pemerintah Daerah, dinilainya sama sekali tidak merespon bahkan tetap terus melanjutkan pembangunan Menara Padang tersebut,”ujarnya.
Menurutnya Pemerintah Kab. Asahan, terlalu memaksakan diri atas pembangunan Menara tersebut dan pertanyaannya ada apa dibalik ini semua….?
“Satu hal yang menjadi pertanyaan saya adalah apakah pembangunan tersebut Menara Pandang atau Menara Masjid Agung H.Ahmad Bakri, yang mana sebenarnya,”katanya.
Sementara dalam tender tersebut diketahui, namanya Pembangunan Masjid Agung H.Ahmad Bakri Kisaran dan disisi lain ada penyampaian kalau itu adalah Pembangunan Menara Pandang.
“Terlepas dari itu semua terserah mereka, apa pun itu judulnya yang terpenting bagi kami kenapa Pemerintah Kab.Asahan Cq. Dinas PUPR, masih tetap ngotot pembangunan tersebut tetap dilanjutkan. Sehingga tidak lagi mendengar apa yang telah disuarakan oleh adik-adik Mahasiswa dan juga Aliansi Elemen masyarakat,”terangnya.
Sepertinya, dengan tetap dilanjutkannya pembangunan tersebut sudah cukup jelas, bahwa Bupati Asahan sama sekali tidak peka dalam melihat kondisi saat ini.
“Kami dari Lembaga LIMK akan terus mengawal proses Pembangunan tersebut,”tegasnya.
Ditempat terpisah kami juga meminta Tanggapan Hal senada dikatakan Sekretaris Komite Wartawan Indonesia Perjuangan (KWIP) Sumatera Utara, Fahri Andi Harahap.SH melalui telepon seluler mengatakan melihat kondisi saat ini sepertinya Pemerintah kabupaten Asahan, masih tetap melanjutkan pembangunan tersebut dan ini perlu dipertanyakan.
” Ada apa sebenarnya semua ini dan sepertinya Pemkab Asahan terkesan tetap.memaksakan adanya pembangunan tersebut,”katanya.
Ia juga menjelaskan saat ini Dinas PUPR Kab. Asahan di Tahun 2023 diketahui anggaran untuk perbaikan Jalan dan Drainase telah dialih ke Dinas Lain seperti Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kab.bAsahan mencapai Puluhan Milyar Rupiah untuk mendukung Stanting.
“Maka tahun 2023 anggaran di Dinas PUPR saat ini sangat minim karena untuk pengerjaan pembangunan jalan di daerah Terminal Madya Kisaran, yang mana dananya tersebut adalah bersumber dari dana DAK,”terangnya.
Melihat kondisi angaran di Dinas PUPR yang minim itu, sangat disayangkan keputusan serta kebijakan yang dibuat oleh Bupati Asahan, yang masih tetap melanjutkan Pembangunan Menara….???? Tersebut.
“Karena menurutnya masih banyak lagi hal-hal lain yang lebih penting lagi yang harus didahulukan. Pihak KWIP akan terus memantau perkembangan atas pembangunan itu. GA/Buyung
Editor: Shanti