Batang (Globalasia 48 co.id) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang, Propinsi Jawa Tengah, menyambut positif kehadiran investor Amerika Serikat (AS) SEG Solar yang akan menanamkan investasi di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di daerah itu, senilai Rp7,5 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang Wahyu Budi Santosa, Jum’at (30/6/2023), mengatakan bahwa dengan masuknya perusahaan solar panel AS ini tentunya akan membawa dampak positif bagi kemajuan pembangunan dan dan kesejahteraan masyarakatnya.
“Saya menilai sangat baik hadirnya investor dari Amerika Serikat itu, tentunya akan memajukan pembangunan di daerah, kesejahteraan masyarakat dan peluang tenaga kerja,” ujarnya.
Ia didampingi Kepala Bidang Penanaman Modal Cahya Ningrum, mengatakan, pemkab siap memfasilitasi permohonan perizinan yang dibutuhkan oleh para investor melalui aplikasi sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik.
“Kami berharap semoga investasi asal Amerika Serikat ini, dapat segera terealisasi karena hal itu akan memberikan dampak positif bagi kemajuan daerah sekaligus devisa negara,” katanya.
Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan mengatakan Kawasan Industri Terpadu Batang kini semakin merambat cepat menuju lahan fase 2, karena banyak dilirik oleh perusahaan mapan internasional.
“Di antaranya, SEG Solar Inc bersama ATW Group (mitra Indonesia) perusahaan panel dan modul surya yang berasal dari Amerika Serikat hadir di Kawasan Industri Terpadu Batang,” katanya lagi.
Pihaknya berharap kemitraan dengan SEG Solar Inc dapat membawa banyak produksi energi terbaru ke negara ini. Ini merupakan kolaborasi ‘win-win’, yang akan memastikan pasokan bahan inti yang stabil dan hemat biaya untuk modul surya SEG dan menciptakan lapangan kerja bagi ekonomi lokal di Indonesia, berita dikutip dari Antara.
“Kehadiran SEG Solar Inc menjadi pengaruh besar dalam mempercepat implementasi energi di Indonesia. Selain itu, kehadiran SEG Solar Inc mengundang persiapan warga Kabupaten Batang, Propinsi Jawa Tengah, mengisi kebutuhan tenaga kerja yang diperkirakan membutuhkan 2.000 pekerja,” katanya pula. GA/Antara