Tanggamus (Globalasia 48 co.id) – Satuan Intelejen Keamanan Polres Tanggamus bersama personel TNI menampilkan kesenian reog ponorogo kolosal dalam memeriahkan peringan Hari Bhayangkara ke 77 di Lapangan Mapolres setempat, Sabtu ( 1/7/2023).
Atraksi Reok Ponorogo itu, dengan membawakan kisah “Kresna Noto Bumi” itu dipimpin langsung oleh Kasat Intelkam Polres Tanggamus Iptu Ahmad Junaidi didampingi personelnya yang berbagi peran.
Disimak dari penampilan itu, atraksi dikisahkan sosok “Kresna” yang menjadi simbol dalam dunia Intelijen Polri. dalam budaya pewayangan, Kresna dikenal sebagai tokoh yang sangat sakti.
“Pasalnya, ia memiliki kemampuan untuk meramal, berubah bentuk menjadi raksasa dan memiliki kecerdasan, dan merupakan ahli dalam strategi perang,”ujarnya.
Ia juga menjelaskan kresna dengan menggunakan teknik pengamatan, penggambaran, dan observasi sedang melakukan tugas yaitu memonitoring dan mengawasi suatu wilayah.
“Lambang gambar tokoh Kresna, yang disematkan di Comunity Intelijen Keamanan dan dengan Spektrum kegiatan Intelijen Polri yaitu mendahului, menyertai dan mengakhiri dan menjadi salah satu penentu kesuksesan dalam Operasi Kepolisian,”katanya.
Tokoh Kresna dalam pewayangan Jawa, lanjutnya, sering menjadi lambang kesejahteraan umat manusia di alam semesta dan pada penampilan itu diperankan oleh Kaurmintu Sat Intelkam Bripka Musinun.
“Ada juga sosok Bujang Ganong yang diperankan oleh Bripka Dedy dan Bripka Frengki yang dalam kesenian Reog Ponorogo sosok bujang Ganong merupakan sosok yang tidak bisa diatur, sering berbuat onar dan suka mempengaruhi masyarakat dengan tujuan ingin memprovokasi membuat kericuhan dan memecah belah persatuan,”terangnya.
Kemudian sang Reog Ponorogo yang merupakan gabungan burung merak yang indah dan kepala harimau yang mempesona, di perankan oleh Kasat Intelkam Iptu Ahmad Junaidi.
“Tak kalah penting, tokoh lainnya yaitu sang Hanoman diperankan oleh Aipda Made dengan kelebihannya memiliki kemampuan secara tiba-tiba muncul yang entah dari mana datangnya turut meriahkan tampilan tersebut,”terang dia kembali.
Menariknya, pada tampilan gebyar tari, Kapolres Tanggamus memboyong Forkopimda masuk ketengah lapangan ikut berjoket ria, hal itu merupakan perumpamaan telah bersatunya kembali suku bangsa dan situasi aman kondusif paska dirusak oleh Bujang Ganong.
Hal senada dikatakan Kapolres Tanggamus AKBP Siswara Hadi Chandra, S.I.K mengatakan, suguhan atraksi kolaborasi gabungan dari personel polres, personel kodim dan penggiat seni.
“Atraksi tersebut menggambarkan bagaimana sinergitas kesatuan dan kolaborasi yang baik antara TNI, Polri dan seluruh elemen masyarakat yang saling bekerjasama dengan kami pihak kepolisian, dalam mewujudkan stabilitas kemanan dan situasi kondusif di wilayah hukum Polres Tanggamus,” katanya. GA/Suwarno.
Editor: Shanti