GA48, Lampung – Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim membuka acara Pelatihan Pemuda Bahari Provinsi Lampung Tahun 2022, di Aula Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Hanura Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung, Rabu (21/12/2022).
Dalam kesempatan tersebut atas nama Pemerintah Provinsi Lampung Chusnunia sangat mengapresiasi pelatihan yang dilaksanakan dan berharap membawa manfaat bagi peserta.
Chusnunia menjelaskan bahwa Provinsi Lampung merupakan Provinsi yang kaya dengan sumberdaya kelautan dan perikanan, hal ini didukung dengan panjang garis pantai provinsi Lampung sepanjang 1.105 km dan memiliki perairan laut seluas 24.820 km² serta perairan umum seluas 17.807 km².
Adapun komoditas unggulan perikanan Lampung, yaitu udang, rajungan, lobster, blue marlin, tuhuk, tuna, kerapu dan rumput laut.
Selain sektor perikanan, sektor pariwisata pantai juga menjadi fokus pembangunan di Provinsi Lampung. Mengingat begitu besarnya potensi yang dimiliki diharapkan mampu mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di daerah Pesisir.
Perlu disadari bahwa semakin besar kekayaan bahari yang Lampung miliki ini, tentu akan muncul permasalahan. Berbagai permasalahan tersebut ialah seperti pengawalan terhadap laut yang masih lemah, hal ini dibuktikan dengan maraknya illegal fishing serta eksploitasi berlebihan oleh korporasi yang akhirnya berdampak pada ketimpangan sosial bagi rakyat pada mumnya.
Chusnunia juga mengatakan permasalahan yang sering di jumpai sehari-hari ialah terkait tercermarnya perairan dan rusaknya ekosistem. Salah satu contohnya adalah kasus pertengahan tahun ini yaitu terkait pencemaran minyak di Pesisir Panjang. Di sinilah peran pemuda sebagai asset dan bagian dari kemajuan bangsa.
“Terkait dengan perannya dalam masyarakat, pemuda harus bisa memberikan teladan yang baik dan mampu mengayomi masyarakat walaupun dimulai dari kegiatan kecil dan sederhana. Dari kegiatan sederhana inilah nantinya akan muncul gagasan gagasan besar yang dibangun untuk penjagaan lingkungan yang lebih baik,” ucap Chusnunia.
Pemuda juga dapat melakukan pengawasan terhadap regulasi kebijakan yang dilakukan perusahaan-perusahaan dalam proses penjagaan lingkungan. Limbah yang dihasilkan perusahaan tentunya memiliki standard regulasi tertentu dalam pembuangannya ke lingkungan.
“Sebagai Pemuda Bahari, maka haruslah menjadi peka dalam mengawasi perkembangan pengelolaan lingkungan perusahaan. Apabila tidak sesuai dengan regulasinya, pemuda harus bersuara untuk masyarakat,” lanjutnya.
Keberadaan pemuda bahari dapat menjadi mitra pemerintah dalam menjaga dan mengembangkan potensi bahari agar tetap terjaga dengan baik. Selain itu, Pemuda Bahari dapat menjadi pelopor dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat Lampung secara khusus dan masyarakat Indonesia secara umum guna mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Dengan terus mendorong potensi yang ada ini tentunya akan menjadi dampak positif bukan hanya terhadap pengembangan pariwisata, namun juga kelestarian ekosistem laut.
Hadir dalam acara, Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Descatama Paksi Moeda, Koordinator Kelompok Tata Usaha Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Provinsi Lampung Sunaryat. (kmf)