Bupati Buleleng, Bali, Ketut Lihadnyana. Dok/Antara |
Buleleng (Globalasia 48 co.id)- Penjabat Bupati Buleleng, Bali, Ketut Lihadnyana menilai bahwa Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa sehingga bangsa Indonesia tetap menjadi satu kesatuan bangsa yang utuh hingga saat ini.
“Hari lahir Pancasila bukan hanya merupakan sebuah peringatan, namun momen untuk mengenang, menghormati, sekaligus menghargai perjuangan pendiri bangsa dalam merumuskan dasar Negara Indonesia,” kata Ketut Lihadnyana, saat bertindak sebagai inspektur dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2023 bertempat di Halaman Kantor Bupati Buleleng, Kota Singaraja, Kamis (1/6/2023).
Menurutnya, sebagai generasi penerus bangsa, khalayak umum harus dapat memaknai pancasila sebagai dasar negara. Bukan hanya itu saja, Pancasila juga harus dimaknai sebagai landasan berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang digali dan ditetapkan oleh pendiri bangsa merupakan suatu anugerah yang tiada tara dari Tuhan. Pengamalan nilai-nilai pancasila merupakan perwujudan rasa cinta tanah air.
“Nilai pancasila dapat diamalkan dalam bentuk sederhana seperti saling menghargai, bekerjasama, dan saling menghormati,”ujarnya.
Lihadnyana menambahkan Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa. Lima sila yang terkandung didalamnya dapat menyatukan masyarakat dengan segala perbedaan yang ada.
“Pancasila menjadi berkah penuntun keberagaman yang dapat dirajut menjadi identitas nasional bhinneka tunggal ika yang menjadi kekuatan bangsa kita hingga saat ini,” katanya.
Hari lahir Pancasila juga sebagai momentum untuk memperkuat semangat persatuan, mengembangkan sikap toleransi, serta mengedepankan semangat demokrasi dalam segala aspek kehidupan.
“Bersama membangun masa depan bangsa yang adil dan sejahtera. Bersama membangun Kabupaten Buleleng yang semakin tumbuh kuat dan maju ke depan,” pintanya.
Adapun tema peringatan hari lahir pancasila tahun 2023 yaitu “Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global”, berita dikutip dari Antara
Tema tersebut mengingatkan kembali bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri. Dengan bekerjasama, saling bahu-membahu, dan saling menghormati dapat berkontribusi positif dalam pembangunan peradaban dan pertumbuhan global. GA/Antara