 |
Jakarta (Globalasia 48 co.id)-Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), meminta disediakan tempat duduk hingga lampu penerangan yang memadai bagi pemudik lebaran 2023.
I Guti Ayu Bintang Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), mengajak seluruh pihak untuk menciptakan iklim dan lingkungan yang aman dan nyaman bagi perempuan dan anak sehingga dapat bersama-sama menikmati indahnya Hari Raya Idul Fitri.
“Saya berharap selain mengutamakan keselamatan dengan ramp check kendaraan, uji kesehatan sopir, dan lain-lain, tentunya suasana aman dan nyaman selama perjalanan juga mesti diciptakan,” kata I Gusti Ayu di Jakarta, Sabtu (15/4/2023).
Menurutnya penyediaan tempat duduk yang memadai bagi perempuan dan anak saat bepergian jauh pada pekan libur lebaran 1444 Hijriah yang berlangsung 19 April hingga 1 Mei 2023 nanti menjadi penting untuk diperhatikan.
Selain meminimalkan kemungkinan terjadinya pelecehan seksual, kata dia, ini juga penting demi keamanan. Karena mudik dan perjalanan jauh tentu dapat melelahkan dan berisiko bagi kesehatan ibu menyusui dan anak-anak.
“Demi kenyamanan dan keselamatan dalam perjalanan mudik, saya mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk dapat mempersiapkan segala sesuatunya selama perjalanan dari hal-hal yang sifatnya kebutuhan spesifik, terutama untuk perempuan dan anak,” katanya.
Salah satu pemenuhan kebutuhan spesifik bagi perempuan dan anak itu seperti tersedianya ruang laktasi untuk memberi kesempatan bagi anak memperoleh air susu ibu (ASI).
Terakhir, Bintang pun mengingatkan soal lampu penerangan yang memadai. “Ini penting diperhatikan bagi setiap penyedia jasa transportasi umum,” ujar dia pula. Sementara itu Pemerintah Kabupaten Bandung akan menambah 28 ribu fasilitas penerangan jalan umum (PJU) di seluruh wilayah, sebagai bagian dari pemerataan akses listrik di Kabupaten Bandung.
“Kabupaten akan menambah 28.000 fasilitas penerangan jalan umum (PJU) di seluruh wilayah Kabupaten Bandung,” kata Bupati Bandung Dadang Supriatna di Bandung, Jumat.
Dadang mengatakan hal ini dilakukan oleh pihaknya sebagai salah satu upaya pemerataan akses listrik bagi warga di Kabupaten Bandung.
Hingga saat ini sebanyak 3.045 rumah di Kabupaten Bandung belum teraliri listrik hingga kini, yang menurut Pemerintah Kabupaten Bandung, ribuan rumah tersebut tersebar di 16 desa pada enam kecamatan.
“Luasnya wilayah Kabupaten Bandung menjadi tantangan untuk pemerataan fasilitas ke seluruh penjuru. Hal inilah yang mendorong Kabupaten Bandung untuk memacu Infrastruktur, mempercepat pemerataan pembangunan,” terangnya sesuai berita dikutip dari Antara.
Kabupaten Bandung juga meluncurkan program Bedas Caang Baranang untuk melakukan akselerasi pemerataan akses listrik baik dengan jaringan konvensional, atau menggunakan tenaga terbarukan seperti tenaga surya, dan lainnya.
Agar lebih komprehensif, Dadang juga mengatakan ke depannya akan melakukan pendekatan pentahelix dan akan mengundang para pengusaha untuk duduk bersama. GA/Antara
